Jumat, 27 Februari 2015

CUSTOM ROM NOKIA X ADVAN S4A

Assalamualaikum WR.WB Cusrom Nokia X by Arch Ieqbal Al-Furqon untuk Evercoss A28A yang saya Port ke Advan S4a
. ================== ==================







Fitur NOKIA X : -Nokia HERE maps "work" -Nokia MIXradio "work" -Nokia Launcher "work" (bug : Nokia Launcher kadang FC) -Nokia Browser "work" -Nokia Store "work" -Nokia Outlook "work" -Microsoft Office Mobile "work" -One Drive Nokia "work" -Contact Transfer "work" -skype. -Lock Screen Nokia X -UberMusic -Google Play Store
 ====================== ======================





Fitur pendukung : -FB Systemui -Transparent Background System -Tweak Pure performance -Tweak Game -Auto Swap cache [cek pake RAM expander/Disk Info] -Extra HD Graphic RR3 [iphone 5.1] -boot Animation Nokia X. Ringtone Nokia X. -Dual 3G, Custom icon, dll2. ====================== ======================

Link Cusrom http://adf.ly/qrP0S Update http://adf.ly/qrP75
====================== ======================






CARA PENGINSTALAN..!!!!!!!! (penting..!!, karna sebagian ROM ini di ambil langsung dari ROM NOKIA X) -masuk cwm -clear cache, data, dalvik cache -Install Nokia_X.zip -Reboot == >> setelah ROM keinstall bakalan Force Close. -matikan HP. -masuk cwm (tekan Power dan Tombol Volume Atas bersamaan) -install "Nokia_X_Fixedall_PurePerformance.zip".- Sukses. ;) ====================== ======================





 pelengkap : -Aktifkan Nokia X Lockscreen. pkoknya centang aja. (wallpaper lockscreen bisa diganti) -Google Play store ada di >setting>apps>all. ("Launch" untuk menjalankan, atau "disable" biar RAM tambah lega.)
 ====================== ======================






cara ngefix aplikasi WHATSAPP, FACEBOOK MESENGER, dll. biar gak FC : -buka root exploler. /system/ -ubah permission build prop jadi rwx rwx rwx (read,write,execute) -open with text editor. -cari "ro.product.manuvacturer=nokia" -ganti "ro.product.manuvacturer=nokia_android" -save. -ubar permisson jadi rw-r-r. -reboot nb : stelah manufacturernya diganti, kadang Nokia RadioMix gak work. ====================== ======================

Senin, 23 Februari 2015

Sejarah Terpecahnya SH Terate dengan SH Tunas Muda (Winongo)

Selasa,  24 February 2015

 

SH Terate adalah perguruan silat legendaris yang berperan menyebarkan pencak silat ke berbagai daerah (bahkan manca negara). Di pusatnya, Madiun, terdapat ribuan pendekar SH terate yang tersebar sampai pelosok-pelosok kampung. Bagi pemuda-pemuda di daerah Madiun, menjadi anggota SH terate adalah tradisi yang mereka laksanakan secara turun temurun. Bahkan banyak keluarga yang dari Kakek buyut sampe cicit, semua adalah anggota PS SH Terate. Hal ini membuat SH Terate sebagai organisasi, cukup disegani di kawasan Madiun karena memiliki massa yang sangat besar.

Sayang, di Madiun sering terjadi perkelahian massal antara anggota SH Terate dan anggota SH Tunas Muda (Winongo). Sebenarnya pendiri kedua perguruan silat tersebut berasal dari perguruan yang sama. Menurut hikayat, asal muasal pencak silat di Madiun adalah dari seorang pendekar bernama Suro (Mbah Suro). Konon, sewaktu masih sangat muda Mbah Suro ini adalah salah satu prajurit tangguh yang dimiliki Pangeran Diponegoro. Setelah Pangeran Diponegoro kalah dari Belanda, mbah Suro melarikan diri ke Madiun, dan mendirikan sebuah perguruan silat sendiri.

Perguruan silat ini kemudian berkembang cukup pesat. Mbah Suro memiliki banyak sekali murid. Namun diantara sekian ratus muridnya, ada dua yang paling menonjol. Yang satu kemudian mendirikan perguruan silat sendiri di daerah Winongo Madiun, dan kemudian di kemudian hari menjelma menjadi SH Tunas Muda. Sementara yang satunya meneruskan perguruan silat mbah Suro dan kemudian menjelma menjadi SH Terate.

Awalnya, kedua perguruan tersebut saling berdampingan dengan damai satu sama lain. SH Winongo memiliki pengaruh di daerah madiun kota, sementara SH Terate mengakar di daerah madiun pinggir/pedesaan. Benih perpecahan dimulai ketika antara tahun 1945-1965 an, banyak pendekar SH Winongo yang berafiliasi dengan PKI. SH Terate yang menganggap ilmu SH (Setia Hati) yang diturunkan oleh mbah Suro merupakan ilmu yang berbasis ajaran Islam, merasa SH Winongo mulai keluar dari jalur tersebut.

Perselisihan semakin menjadi-jadi antara tahun 1963-1967, dimana banyak pendekar dari kedua perguruan yang terlibat bentrok fisik dalam peristiwa-peristiwa politik. Meski banyak anggotanya yang berafiliasi kiri, namun secara organisasi SH Winongo tidak terlibat dalam aktivitas kekirian tersebut. Hal inilah yang kemudian menyelamatkan perguruan silat ini dari pembubaran oleh pemerintah.

Setelah masa pembersihan anggota PKI yang berlangsung antara tahun 1967-1971 di daerah Madiun, SH Winongo sedikit demi sedikit mulai kehilangan pamornya. Puncaknya, pada era 1980-an bisa dikatakan perguruan silat ini dalam keadaan mati suri. Konon, banyak pendekar SH Terate yang berperan sebagai eksekutor para anggota PKI (termasuk beberapa pendekar SH Winongo yang terlibat PKI) di kawasan Madiun. Hal inilah yang kemungkinan memicu dendam pendekar SH Winongo yang non-PKI tapi merasa memiliki solidaritas pada kawan-kawannya yang dieksekusi tersebut.

Entah kebetulan atau tidak, seiring dengan munculnya PDI sebagai kekuatan politik yang cukup kuat pada era 1990-an, pamor SH Winongo sedikit demi sedikit mulai naik kembali. Banyak pemuda dari kawasan perkotaan Madiun yang masuk menjadi anggota SH Winongo. Madiun kota sendiri merupakan basis PDI yang cukup kuat. Sementara Madiun kabupaten merupakan basis NU dan Muhammadiyah. Banyak yang mengatakan bahwa situasi tersebut mirip dengan situasi di zaman ‘60-an, dimana PKI berkuasa di Madiun kota dan NU berkuasa di Madiun Kabupaten.

Seiring dengan perkembangan tersebut, mulai sering terjadi perkelahian antar pendekar di berbagai pelosok Madiun. Perkelahian yang juga melibatkan senjata tajam tersebut tak jarang berakhir dengan kematian salah satu pihak. Pada waktu itu, Madiun bagaikan warzone para pendekar silat (termasuk dengan senjata tajam dan senjata lainnya). Di berbagai sudut kota dan kampung terdapat grafiti yang menunjukkan identitas kelompok pendekar yang menguasai kawasan tersebut. Pendekar SH Terate menggunakan istilah SHT (Setia Hati Terate) atau TRD (Terate Raja Duel) untuk menandai basisnya. Sementara SH Winongo menggunakan istilah STK, yang kemudian diplesetkan menjadi “Sisa Tentara Komunis”, untuk menandai kawasan mereka.

Pada kurun waktu 1990-2000, STK mengalami perkembangan jumlah anggota yang sangat pesat. Desa Winongo sebagai markas besar mereka, pada awalnya masih mudah diserang oleh pendekar SHT dari wilayah tetangga. Namun karena kekuatan mereka yang semakin besar membuat Winongo menjadi untouchable area. Hampir seluruh pemuda dan lelaki di desa ini menjadi anggota STK yang militan, sehingga penyerbuan SHT ke wilayah ini menjadi semakin sulit dilakukan.

STK menggunakan taktik populis dalam merekrut anggota baru. Mereka masuk ke SMP dan SMU di kota Madiun dan menawarkan status pendekar secara instan kepada pemuda-pemuda yang mau bergabung. Sementara untuk meraih status pendekar di SHT, persyaratannya cukup berat dan memakan waktu cukup lama. Tawaran menjadi pendekar instan tersebut tentu saja mendapat sambutan yang besar dari para pemuda yang belum mengetahui esensi sebenarnya sebuah panggilan “pendekar”. Di Madiun, menjadi pendekar adalah sebuah kehormatan yang diimpi-impikan para pemuda. Predikat pendekar menjadi sangat elit karena harus dicapai dengan susah payah. Seorang Pendekar dipastikan memiliki kemampuan silat dan fisik yang prima, serta pemahaman agama yang dalam.

Akibat taktik populis yang dilakukan STK, kode etik pertarungan antar pendekar yang selama ini terjaga, sedikit demi sedikit mulai pudar. Anak-anak muda yang naif (pendekar instan) mulai menggunakan cara-cara yang kurang etis dalam berkelahi. Misalnya mereka mengeroyok lawan, menculik lawan di rumah, tawuran (lempar-lemparan batu), menyerang dari belakang, dan cara-cara yang tidak terhormat lainnya. Awalnya pendekar-pendekar SHT yang memegang teguh kode etik pertarungan pencak silat, masih berupaya sabar. Namun, akhirnya mereka kehilangan kesabaran setelah korban di pihak mereka mulai berjatuhan.

Tercatat, terjadi beberapa kali pertarungan yang memakan korban jiwa akibat tindakan yang tidak sportif. Pernah terjadi kasus dimana dua orang pendekar yang sedang berboncengan sepeda ontel, di tebas dari belakang oleh lawan bersepeda motor dengan menggunakan clurit. Kemudian ada juga kasus seorang pendekar yang sedang menggarap sawah, ditebas dari belakang oleh lawannya dengan menggunakan pacul.

Kejadian-kejadian tersebut merupakan gambaran betapa etika pertarungan sportif satu lawan satu yang selama ini dipegang erat oleh para pendekar, mulai pudar.

Selasa, 10 Februari 2015

Siapa Bilang Lelaki Tak Punya Hati?

Erfin Jonathan Febriandi adalah atlet bulu tangkis Indonesia yang sangat terkenal. Kemahirannya bermain bulu tangkis membuat ia berhasil menjuarai beberapa turnamen, baik di dalam maupun luar negeri. Namun, siapa sangka, atlet muda dan keren yang didambakan oleh banyak perempuan ini ternyata mempunyai riwayat percintaan yang berliku.


Saat duduk di bangku SMP, Erfin termasuk dalam golongan laki-laki cupu dengan kondisi otak pas-pasan. Wajahnya culun, jarang bergaul, dan kemampuan akademisnya jauh dari kata memuaskan. Namun, ada seorang gadis yang justru terpikat dengan keluguannya. Namanya, Naila. Gadis manis dengan prestasi membanggakan ini akhirnya berpacaran dengan Erfin. Sayangnya, kebersamaan mereka hanya bertahan dua tahun. Orang tua Erfin tak mengizinkan keduanya menjalin hubungan karena perbedaan suku. Erfin pun berusaha menata hati dan melupakan Naila.


Saat SMA, Erfin pindah ke Kalimantan karena kedua orang tuanya dipindahtugaskan di daerah tersebut. Saat itulah Erfin menyibukkan diri dengan kegiatan sekolah agar sepenuhnya bisa melupakan Naila. Ia aktif di OSIS, Paskibra, dan Mading. Perubahan sifat Erfin ini kemudian membuat banyak gadis di sekolah terpikat padanya.


Vina renatasca adalah gadis yang bisa mengalihkan Erfin dari cinta pertamanya. Vina adalah mantan dari sahabatnya, Armen. Keduanya memilih putus karena Armen mencintai perempuan lain. Saat itulah Erfin hadir mengisi ruang kosong dalam hati Vina. Namun, hubungan Vina dan Erfin tak bertahan lama. Karena ternyata masih ada Armen dalam hati Vina.


Erfin pun berusaha bangkit dari rasa sakitnya. Ia menekuni dunia barunya, bulu tangkis. Usahanya membuahkan hasil, Erfin menjadi atlet bulu tangkis berbakat. Dan di balik kesuksesannya ternyata ada seorang gadis yang selalu mendukungnya. Elmira Cidaselia, adalah gadis yang selalu memberinya semangat. Awalnya ia adalah fans Erfin. Namun, berbeda dengan fans pada umumnya, Cida memiliki keistimewaan. Keistimewaan itulah yang akhirnya membawa cinta mereka berlabuh pada sebuah ikrar di bawah Menara Eiffel, Paris.


Tentang Penulis:

M. Rakhmad Syahfizan dengan panggilan akrab Pijan adalah seorang alumni mahasiswa Politeknik Caltex Riau, jurusan Teknik Komputer Angkatan 2010. Dengan akun twitternya @BangPijan, mungkin tak banyak orang yang mengenal sosoknya. Bukan  karena dia tak pandai bergaul, tapi ini dikarenakan ia sibuk dengan hobinya, yaitu menulis dan blogging, serta hobi-hobi aneh yang tidak dimengerti oleh teman-temannya. Hal itu tak menyebabkan cowok yang biasa dipanggil oleh teman-teman dekatnya dengan sebutan “Pijan” (plesetan dari Fizan) ini tak memiliki banyak teman. 
Fizan bukan sorang yang aktif dalam organisasi yang ada di kampus. Karena, jarak dari rumah ke kampus lumayan jauh dari rumahnya membuat dia enggan menyibukkan diri dengan acara kampus hanya di komunitas Blogger Bertuah dia aktif, suatu komunitas blogger yang ada di Kota Pekanbaru.

Fizan lahir di Bengkalis kota kecil yang ada di Provinsi Riau, 18 Maret, sekitar 22 tahun silam, memiliki darah Melayu dari ayah dan ibunya. Kulit cenderung sawo matang seperti ibunya dan memiliki badan yang tinggi tegap seperti ayahnya. 
Fizan anak pertama dari tiga bersaudara, sangat menyukai buku. Banyak sekali buku dan novel yang dimiliki di rumahnya. Pencinta warna hijau ini pun sangat menyukai nasi goreng, terutama buatan ibunya. 

Semasa SMA Fizan pernah menjadi anggota marching band, yaitu Andam Dewi Merching Band Bengkalis. Ia memainkan alat tiup, yaitu Bariton dan Contra Bass. Tak cukup lama ia bergabung di ADMB (Andam Dewi Marching Band), hanya setahun. Dengan hobi musiknya, ia memulai belajar tangga nada dan not-not nada. Selain menjadi anggota marching band, ketika beranjak kelas 2, Fizan  mengikuti Paskibraka. Itu menjadi sebuah kebanggaan, walau hanya masuk tingkat Kabupaten Bengkalis. 

Fizan juga hobi menyanyi, meskipun suaranya tergolong jelek, hanya bisa  membuat orang yang di sekitarnya tutup telinga. Fizan suka membaca novel dan dia bercita-cita suatu saat dapat membuat novel. 

Laki-laki yang berzodiak Pisces ini menyukai hal-hal berbau romantis (bukan berarti galau) dan sangat menyukai karya Khalil Gibran serta Chairul Anwar. Terkadang, dia menulis puisi-puisi cinta. Tapi, itu pun bila saat suasana hatinya ingin menulis dan suka sekali menulis cerpen, plus curhat di blog pribadinya. Baginya, menulis dapat membuat hatinya tenang dan gembira.

Dari kecil, Fizan bercita-cita ingin menjadi Bupati di kota kelahirannya. Hanya kini, dia belum dapat meraih mimpinya tersebut. Banyak sekali cita cita dari laki laki yang satu ini.

Fizan juga ingin menjadi enterpreneur. Sebagai anak pertama dia sangat sadar bahwa dia akan menjadi panutan adiknya, yaitu Ziana dan Febri. Ia pun berusaha keras untuk dapat membahagiakan keluarganya kelak dengan prestasi yang dia miliki. 
Fizan punya semangat tinggi dalam meraih apa yang dia inginkan. Namun terkadang, laki-laki berkacamata ini suka menunda pekerjaan yang harus dikerjakan.

Bahaya Narkoba Bagi Remaja...

Penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang di kalangan generasi muda dewasa ini kian meningkat Maraknya penyimpangan perilaku generasi muda tersebut, dapat membahayakan keberlangsungan hidup bangsa ini di kemudian hari. Karena pemuda sebagai generasi yang diharapkan menjadi penerus bangsa, semakin hari semakin rapuh digerogoti zat-zat adiktif penghancur syaraf. Sehingga pemuda tersebut tidak dapat berpikir jernih. Akibatnya, generasi harapan bangsa yang tangguh dan cerdas hanya akan tinggal kenangan.Sasaran dari penyebaran narkoba ini adalah kaum muda atau remaja. Kalau dirata- ratakan, usia sasaran narkoba ini adalah usia pelajar, yaitu berkisar umur 11 sampai 24 tahun. Hal tersebut mengindikasikan bahwa bahaya narkoba sewaktu- waktu dapat mengincar anak didik kita kapan saja.
Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat-obatan terlarang.
Sementara nafza merupakan singkatan dari narkotika, alkohol, dan zat adiktif lainnya (obat-obat terlarang, berbahaya yang mengakibatkan seseorang mempunyai ketergantungan terhadap obat-obat tersebut). Kedua istilah tersebut sering digunakan untuk istilah yang sama, meskipun istilah nafza lebih luas lingkupnya.
Narkotika berasal dari tiga jenis tanaman, yaitu
(1) candu,
(2) ganja
(3) koka.
Ketergantungan obat dapat diartikan sebagai keadaan yang mendorong seseorang untuk mengonsumsi obat-obat terlarang secara berulang-ulang atau berkesinambungan.
Apabila tidak melakukannya dia merasa ketagihan (sakau) yang mengakibatkan perasaan tidak nyaman bahkan perasaan sakit yang sangat pada tubuh.

Bahaya bagi pelajar

Di Indonesia, pencandu narkoba ini perkembangannya semakin pesat. Para pencandu narkoba itu pada umumnya berusia antara 11 sampai 24 tahun. Artinya usia tersebut ialah usia produktif atau usia pelajar.
Pada awalnya, pelajar yang mengonsumsi narkoba biasanya diawali dengan
perkenalannya dengan rokok.
Karena kebiasaan merokok ini sepertinya sudah menjadi hal yang wajar di kalangan pelajar saat ini. Dari kebiasaan inilah, pergaulan terus meningkat, apalagi ketika pelajar tersebut bergabung ke dalam lingkungan orang-orang yang sudah menjadi pencandu narkoba. Awalnya mencoba, lalu kemudian mengalami ketergantungan.
Dampak negatif penyalahgunaan narkoba terhadap anak atau remaja (pelajar-red)
adalah sebagai berikut:
 Perubahan dalam sikap, perangai dan kepribadian,
• Sering membolos, menurunnya kedisiplinan dan nilai-nilai pelajaran,
• Menjadi mudah tersinggung dan cepat marah,
• Sering menguap, mengantuk, dan malas,
• Tidak mempedulikan kesehatan diri,
• Suka mencuri untuk membeli narkoba

Upaya pencegahan

Upaya pencegahan terhadap penyebaran narkoba di kalangan pelajar, sudah seyogianya menjadi tanggung jawab kita bersama. Dalam hal ini semua pihak termasuk orang tua, guru, dan masyarakat harus turut berperan aktif dalam mewaspadai ancaman narkoba terhadap anak-anak kita.
Adapun upaya-upaya yang lebih kongkret yang dapat kita lakukan adalah melakukan kerja sama dengan pihak yang berwenang untuk melakukan penyuluhan tentang bahaya narkoba, atau mungkin mengadakan razia mendadak secara rutin.
Kemudian pendampingan dari orang tua siswa itu sendiri dengan memberikan
perhatian dan kasih sayang.
Pihak sekolah harus melakukan pengawasan yang ketat terhadap gerak-gerik anak didiknya, karena biasanya penyebaran (transaksi) narkoba sering terjadi di sekitar lingkungan sekolah.
Yang tak kalah penting adalah, pendidikan moral dan keagamaan harus lebih
ditekankan kepada siswa.
Karena salah satu penyebab terjerumusnya anak-anak ke dalam lingkaran setan ini adalah kurangnya pendidikan moral dan keagamaan yang mereka serap, sehingga perbuatan tercela seperti ini pun, akhirnya mereka jalani.
Oleh sebab itu, mulai saat ini, kita selaku pendidik, pengajar, dan sebagai orang tua, harus sigap dan waspada, akan bahaya narkoba yang sewaktu-waktu dapat menjerat anak-anak kita sendiri. Dengan berbagai upaya tersebut di atas, mari kita jaga dan awasi anak didik kita, dari bahaya narkoba tersebut, sehingga harapan kita untuk menelurkan generasi yang cerdas dan tangguh di masa yang akan datang dapat terealisasikan dengan baik.